Warga Air Duren Kembali Rayakan Tradisi Buka Puasa Enam
Pariwisata MINGGU, 08 JULI 2018 , 18:30:00 WIB
RMOLBabel. Desa Air Duren, Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka kembali menggelar tradisi merayakan Buka Puasa Enam, Minggu (8/7). Tradisi yang sudah berlangsung sejak lama ini menandai berakhirnya pelaksanaan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal.
Bupati Bangka diwakili staf Ahli Zulkarnain Idrus mengatakan, tradisi ini merupakan momentum yang sangat baik terutama dalam meningikatkan silaturahmi, yang dianjurkan dalam Islam. "Silaturahmi akan memperpanjang umur, serta memperkuat persatuan dan kesatuan umat," ujarnya.
Mengutip hadist Nabi, Zulkarnain Idrus menjelaskan puasa enam hari di bulan Syawal setelah melaksanaan puasa di bulan Ramadhan sebulan penuh yang pahalanya sama dengan berpuasa selama satu tahun. "Kami harap tradisi ini dapat dipertahankan sebagai ciri khas desa," ungkapnya.
Sementara itu, Kades Air Duren Zainudin menjelaskan, dua tahun terakhir ini perayaan tradisi buka puasa enam tidak dilaksanakan karena kondisi perekonomian masyarakat yang menurun. Namun tahun ini kembali dilaksanakan, tidak hanya di masjid namun juga rumah-rumah warga juga menjamu para tamu yang datang.
Diharapkannya kondisi ekonomi masyarakat terus meningkat di masa mendatang, sehingga warga Air Duren dapat berbagi dalam tradisi buka puasa enam.
Kesempatan itu Zainudin juga minta masyarakat untuk tidak ada lagi perbedaan ketika Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Bangka lalu, tapi dapat kembali bersama-sama meninggalkan perbedaan untuk melaksanakan pembangunan di Air Duren khususnya dan Bangka umumnya.
Diakuinya, pelaksanaan Pilkada lalu tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak suaranya menurun yakni sekitar 70 persen bila dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya partisipasi masyarakat mencapai sekitar 80 persen.
Kesempatan itu para jemaah masjid mendengar ceramah tentang hikmah puasa sunah di bulan Syawal serta pentingnya bersadaqoh yang disampaikan penceramah ustadz Ali.
Perayaan tradisi buka puasa enamdi desa Air Duren juga warga setempat menggelar adat Nganggung, yakni membawa satu dulang dari satu rumah yang berisi berbagai penganan untuk selanjutnya disantap bersama - sama setelah berlangsungnya tausiah dan doa bersama di masjid.
Digelarnya adat Nganggung juga sebagai bentuk rasa syukur warga setempat setelah selesai melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal.
Setelah itu rumah-rumah warga Air Duren juga menerima tamu yang datang, bai warga desa setempat juga berasal dari luar desa Air Duren dengan dihidangkan berbagai penganan layaknya perayaan hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha, bahkan beberapa rumah mendirikan tenda di halaman rumah untuk menerima tamu yang datang. [ana]
Komentar Pembaca
Turis Indonesia Jadi Kontributor Terbesar Ketiga ...
SENIN, 29 JULI 2019
Titik Nol Pangkalpinang Akan Dijadikan Obyek Wis ...
RABU, 22 MEI 2019
Berwisata Sambil Berolahraga di Bukit Menumbing
JUM'AT, 28 DESEMBER 2018
Tempat Pengasingan Soekarno-Hatta di Menumbing K ...
JUM'AT, 28 DESEMBER 2018
Wisata Bunker Jepang Di Hutan Mangrove Kurau
JUM'AT, 28 SEPTEMBER 2018
Gasing Parerong Asli Bangka Dilombakan, Seru!
MINGGU, 16 SEPTEMBER 2018