USBN Untuk SD Hanya Memberatkan Siswa Dan Guru
Pendidikan SENIN, 08 JANUARI 2018 , 22:33:00 WIB
RMOL. Rencana pemerintah menerapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar memicu polemik. Penerapan USBN yang akan menguji delapan mata pelajaran ini dinilai akan memberatkan siswa dan guru.
"Ujian seharusnya tidak mesti didesain seperti itu, apalagi untuk diadakan setiap tahun. Selain penambahan beban yang perlu dipertimbangkan, perlu dipertimbangkan pula ujian yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut anak bisa juga dipacu untuk giat belajar, bahkan lewat kondisi yang lebih kondusif. Terpenting, kondisi pembelajaran yang terbangun malah mungkin lebih efektif menanamkan hal-hal ini pada anak, seperti tumbuhnya rasa ingin tahu yang besar, rasa senang dan motivasi besar untuk belajar. Hal-hal tadi lebih penting daripada yang sekedar mengharuskan mereka menghafal," terangnya kepada redaksi, Senin (8/1).
Sugianto mengatakan, pemerintah seharusnya menerapkan kebijakan yang bisa memastikan anak didik belajar tanpa stres atau tertekan. Oleh karena itu, penambahan beban yang diujikan menjadi tidak tepat.
"Ujian seperti ini seharusnya tidak dilaksanakan setiap tahun, bisa dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut anak dipacu untuk giat belajar. Tapi pemerintah jangan sampai lupa menanamkan hal ini pada anak, yaitu menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar, senang belajar dan termotivasi untuk mencari tahu. Hal-hal tadi lebih penting daripada hanya menghafal," paparnya.
Ide untuk memberikan pertanyaan esai dalam USBN juga perlu didukung dengan pelajaran seperti menulis akademik. Hal itu perlu diajarkan sejak kecil, misalnya bagaimana menulis esai sederhana dalam lima paragraf.
"Selain itu, apakah guru sudah dilatih untuk mengajar menulis seperti ini. Penting karena pertanyaan esai perlu jawaban yang selain dipikirkan secara kritis juga butuh teknik," ujar Sugianto.
Dengan adanya panduan menulis akademis yang memadai, jawaban yang diberikan siswa tidak melulu dengan menghafal. Siswa diharapkan juga bisa menuliskan esai dengan gaya bertutur mereka. Ke depan, keterampilan menulis esai ini juga tidak hanya bermanfaat untuk mengikuti ujian tapi juga untuk jenis karya penulisan lainnya.
"Hal itu adalah keterampilan yang sangat penting dibangun, yaitu membekali anak untuk belajar pada tahap lanjut," tegas Sugianto.
USBN sendiri direncanakan untuk menggantikan Ujian Sekolah (US). Sebelumnya, USBN hanya untuk jenjang SMP/SMA/SMK dan sederajat. USBN SD akan diterapkan pada ujian akhir tahun ajaran 2017/2018 dengan menguji delapan mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKN, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan serta Pendidikan Agama. Pada US tahun ajaran 2016/2017, siswa SD hanya mengerjakan tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. [wah]
Komentar Pembaca
Tas Rajut Dari Tanganku
SENIN, 23 APRIL 2018
STISIPOL P12 Ajak Pelajar Berani Kreatif Lewat P ...
MINGGU, 22 APRIL 2018
Kemenag Pangkalpinang Wisudakan 850 Santri/santr ...
SABTU, 21 APRIL 2018
SMP Di Bangka Siap Ikuti Ujian Nasional
SELASA, 17 APRIL 2018
UNBK, SMP Di Bangka Masih Terkendala Peralatan P ...
SELASA, 17 APRIL 2018
110.946 Siswa Lulus SNMPTN 2018
SELASA, 17 APRIL 2018